Apa Itu Operasi Lasik dan Bagaimana Cara Kerjanya

Tabel of Content [View]

Operasi lasik adalah salah satu jenis operasi mata yang menggunakan teknologi laser untuk memperbaiki gangguan penglihatan, seperti rabun jauh, rabun dekat, atau mata silinder. Operasi lasik bertujuan untuk mengubah bentuk kornea mata, yaitu lapisan transparan yang melindungi permukaan mata, agar cahaya yang masuk ke mata dapat difokuskan dengan tepat pada retina, yaitu lapisan jaringan saraf yang berfungsi sebagai penerima rangsangan cahaya. Dengan demikian, penglihatan kita dapat menjadi lebih jelas dan tajam tanpa harus bergantung pada kacamata atau lensa kontak. Sehubungan dengan hal itu, postingan kali ini saya beri judul Apa Itu Operasi Lasik dan Bagaimana Cara Kerjanya.

Operasi lasik merupakan salah satu pilihan bagi kita yang ingin bebas dari alat bantu baca, seperti kacamata. Namun, operasi ini tidak cocok untuk semua orang. Ada beberapa syarat dan kondisi yang harus dipenuhi sebelum menjalani operasi lasik, seperti usia minimal 18 tahun, ketebalan kornea yang cukup, stabilitas minus mata atau silinder, dan tidak menderita penyakit autoimun atau infeksi mata.

Selain itu, operasi lasik juga memiliki beberapa risiko dan efek samping yang perlu diketahui, seperti iritasi mata, mata kering, infeksi, atau kehilangan penglihatan permanen.

Apa Itu Operasi Lasik dan Bagaimana Cara Kerjanya


Apa Itu Operasi Lasik dan Bagaimana Cara Kerjanya

Bagaimana Prosedur Operasi Lasik?

Operasi lasik dilakukan dengan menggunakan dua jenis laser, yaitu laser femtosecond dan laser excimer. Laser femtosecond digunakan untuk membuat sayatan kecil pada kornea mata, sehingga membentuk flap atau lipatan yang dapat dibuka. Laser excimer digunakan untuk mengikis lapisan kornea di bawah flap sesuai dengan kelainan penglihatan kita, sehingga kornea menjadi lebih rata atau lebih cembung. Setelah itu, flap ditutup kembali dan dibiarkan sembuh dengan sendirinya.

Operasi lasik biasanya berlangsung selama 15-30 menit untuk kedua mata. Operasi ini tidak menimbulkan rasa sakit, karena sebelumnya mata akan diberi tetes anestesi lokal. Namun, kita mungkin merasakan sedikit tekanan atau getaran saat laser bekerja. Setelah operasi, kita akan merasakan mata perih, gatal, atau berair, tetapi hal ini normal dan akan hilang dalam beberapa hari. Kita juga harus menghindari aktivitas yang dapat mengganggu proses penyembuhan mata, seperti membaca, menonton TV, atau mengucek mata.

Apa Manfaat dan Risiko Operasi Lasik?

Operasi lasik memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan kualitas penglihatan kita, sehingga kita dapat melihat objek jauh atau dekat dengan lebih jelas dan tajam.
  • Mengurangi ketergantungan kita pada kacamata atau lensa kontak, sehingga kita dapat lebih bebas dan nyaman dalam beraktivitas.
  • Meningkatkan rasa percaya diri dan kesejahteraan kita, karena kita tidak perlu khawatir atau malu dengan gangguan penglihatan kita.

Namun, operasi lasik juga memiliki beberapa risiko dan efek samping, antara lain:

  • Mata kering, yaitu kondisi di mana mata tidak dapat menghasilkan air mata yang cukup untuk menjaga kelembapan dan kesehatan mata. Mata kering dapat menyebabkan mata merah, perih, gatal, atau berpasir. Kita mungkin perlu menggunakan tetes mata buatan untuk mengatasi masalah ini.
  • Flap complications, yaitu komplikasi yang terjadi pada flap kornea yang dibuat saat operasi lasik. Flap dapat terlepas, terlipat, atau terinfeksi, sehingga mengganggu penglihatan kita. Kita mungkin perlu menjalani operasi tambahan untuk memperbaiki flap yang bermasalah.
  • Overcorrection atau undercorrection, yaitu kondisi di mana laser mengikis terlalu banyak atau terlalu sedikit lapisan kornea, sehingga penglihatan kita menjadi terlalu tajam atau masih buram. Kita mungkin perlu menggunakan kacamata atau lensa kontak untuk menyesuaikan penglihatan kita, atau menjalani operasi ulang untuk mengoreksi kesalahan tersebut.
  • Regression, yaitu kondisi di mana penglihatan kita kembali menurun setelah operasi lasik. Hal ini dapat terjadi karena faktor usia, hormon, atau penyakit mata lainnya. Kita mungkin perlu menjalani operasi ulang atau menggunakan kacamata atau lensa kontak untuk mempertahankan penglihatan kita.
  • Loss of vision, yaitu kondisi di mana penglihatan kita menjadi lebih buruk atau hilang sama sekali setelah operasi lasik. Hal ini dapat terjadi karena infeksi, peradangan, atau kerusakan permanen pada kornea mata. Kondisi ini jarang terjadi, tetapi sangat serius dan tidak dapat diperbaiki.

Berapa Usia untuk Operasi Lasik yang Aman?

Operasi lasik dapat dilakukan pada berbagai rentang usia, asalkan mata sudah matang secara fisik dan stabil. Umumnya, hal ini terjadi pada usia 18 tahun ke atas. Namun, tidak ada batasan usia maksimal untuk operasi lasik, selama kondisi kesehatan dan mata memungkinkan. 

Beberapa orang di atas usia 40 tahun masih bisa menjalani operasi lasik, meskipun mereka mungkin mengalami mata tua atau presbiopi, yaitu kondisi di mana mata sulit melihat objek dekat. Untuk mengatasi hal ini, ada solusi lasik monovision, yaitu operasi lasik yang mengoreksi satu mata untuk melihat jauh dan mata lainnya untuk melihat dekat.

Sebelum menjalani operasi lasik, kita harus berkonsultasi dengan dokter mata untuk mengetahui apakah kita memenuhi syarat dan kondisi yang diperlukan. Dokter mata akan melakukan pemeriksaan mata yang menyeluruh, termasuk mengukur ketebalan kornea, minus mata atau silinder, dan kondisi mata lainnya. Dokter mata juga akan memberikan informasi tentang manfaat, risiko, dan efek samping operasi lasik, serta memberikan petunjuk dan saran yang harus kita ikuti sebelum dan sesudah operasi.


Setelah mengetahu lebih banyak tentang operasi lasik di atas, kini kita tahu manfaat dan risikonya bila melakukan operasi lasik. Namun yang terpenting adalah kita harus berkonsultasi dengan dokter mata sebelum menjalani operasi lasik. 


Silakan baca juga:

7 Tips Sederhana Menjaga Kesehatan Ginjal