Cara Mencegah Windows 10 Update Secara Otomatis

Microsoft mengatakan bahwa Windows 10 adalah Windows terbaik yang pernah ada. Diantara kelebihannya adalah proses menyala yang cepat, menu Start yang diperluas namun tetap familiar, dan berbagai cara hebat untuk menyelesaikan tugas, bahkan pada berbagai perangkat berbeda.  

Teknologi seperti InstantGo memungkinkan Anda melakukan boot dan kembali melanjutkan pekerjaan dengan cepat. Dan Windows 10 memiliki jauh lebih banyak fitur keamanan terpadu untuk membantu melindungi Anda dari perangkat lunak berbahaya.

Dari kelebihan-kelebihan yang dikatakan microsoft itu, tidaklah salah jika saya tergoda untuk mencicipi gurihnya Windows 10 walau spesifikasi laptop yang saya miliki termasuk jadul karena Processor hanya Core 2 Duo 2.00 GHz, RAM 2 GB DDR2, Harddisk 256 GB dan layar monitor selebar 12 inch. Namun hal itu tidak menyurutkan sedikitpun niat untuk mencobanya.

Harddisk 256 GB dipartisi menjadi 4 bagian. Partisi pertama Primary 30 GB untuk Windows 10. Partisi kedua Primary 25 GB untuk Windows XP. Partisi ketiga, Logical 73 GB untuk data Office dan partisi sisanya untuk backup file ISO serta file-file penting lainnya.

Sengaja menggunakan dual boot, agar ketika Windows 10 tidak mulus atau terkendala hardware yang "minimalist" itu, tinggal beralih saja ke windows 7 yang sebelumnya telah terinstal di partisi kedua. Tapi nyatanya tidak ada kendala sama sekali. Bahkan driver hardware untuk Windows 7 pun bisa digunakan untuk Windows 10. Begitupun aplikasi-aplikasi yang lainnya.

Setelah beberapa hari pemakaian dan adaptasi dengan Windows "baru" akhirnya terbiasa juga. Walau kadang hal-hal kecil yang harus di setting harus mencarinya terlebih dahulu. Karena memang interface dan tata letaknya benar-benar berbeda dengan Windows sebelumnya. 

Secara keseluruhan migrasi dari Windows 7 ke Windows 10 berhasil dengan baik. Hanya saja pada awal-awal pemakaian setelah Fresh Install, browsing terasa agak lambat. Untuk memastikannya saya instal DU meter untuk mengetahui berapa sebenarnya kecepatan internet yang masuk melalui wifi di laptop yang sedang saya pakai itu. Ternyata ketika tanpa aktivitas apapun kecepatan download yang ditunjukkan DU meter 3 sampai 5 Mbps. Setelah di cek disana sini ternyata aktivitas download itu dilakukan oleh update Windows secara otomatis. Dan sayangnya saya tidak menemukan cara menghentikannya saat itu. 

Alhamdulillah, setelah browsing kesana kemari akhirnya menemukan cara mencegah Windows 10 melakukan update secara otomatis. Banyak sekali tutorial cara untuk "mematikan" update Windows 10 ini. Tapi bukan itu yang saya mau. Saya cuma ingin mengendalikan kapan waktu update sesuai keinginan. Bukan suka-suka Windows 10 melakukannya. Sebab ini menyangkut kecepatan internet dan kuota yang ala kadarnya. Jadi harus diatur demi kenyamanan. :)

Terlihat pada gambar di atas bahwa Update tersedia, namun tidak lagi otomatis terdownload seperti sebelum mengaktifkan Wifi Metered Connection. 

Itulah dua cara untuk mencegah Windows 10 Update secara otomatis. Kini koneksi dan kuota internet  kita tidak lagi diganggu oleh update yang tanpa permisi itu.

Semoga bermanfaat :)